Masih merasakan dilematisnya menentukan untuk mendaftar SMA
mana? Contek sana contek sini tugas rumah, kamu juga? *bukan pertanyaan untuk mantan siswa
SMA yang rajin dan pintar. Frustrasinya masa-masa genting persiapan UN, mencekam, galau, ingin
bunuh diri saja, kemudian mati dan jadi setan galau. Hah?
Dan akhirnya kamu dinyatakan lolos SNMPTN atau UM di PT
inceran sejak lahir. Wah, excited
luar biasa! Tapi ternyata banyak juga yang mengaku telah menjadi mahasiswa di
kampus dan jurusan yang salah. Iya, hasil wawancara yang dilakukan oleh admin KDL
kepada beberapa mahasiswa *yang belakangan diketahui galau banyak yang mengaku bahwa ia nyasar di jurusan yang diluar ekspektasi meskipun sebenarnya sudah
ditulis dalam pilihan kedua, sih. Nah lho? Nyasar atau tidak, yang jelas itu sudah ditulis. Sebelum
ditulis tentunya melalui proses galau yang panjang:
mengingat-menimbang-memutuskan-memilih-menulis-memantapkan-menerima. Jadi, no excuse kalau akhirnya nyesel atau merasa terbuang pada pilihan
yang salah. Jadi, tetap lanjutkan saja mandimu, karena sudah terlanjur basah.
Tak terasa, semester demi semester telah
terjalani. Susah senang warna warni manis getir gila warasnya sebagai civitas
academica *cieh lengkap sudah dirasakan. Dan tak terasa kini kau, aku, dan mereka
sudah semester lanjut. Perasaan kita sama: bangga campur cemas. Bangganya telah
melampaui cobaan berat pada semester-semester sebelumnya dengan sukses fiddunya wal akhhiroh dan cemas
mengahadapi kenyataan yang amat serius: skripsi-wisuda-cari kerja. Sumpah, ini
serius! INI SERIUS! I N I S E R I U S .
. .! I N I S E R I U S . . .!
Bagaimana tidak, wong
ini program individual mahasiswa yang tak terbantahkan cenat-cenutnya. Mulai
dari skripsi, kita nyusun sendiri, ujian sendiri, dan revisi sendiri *gak
keroyokan kek ulangan harian. Nah, di sinilah kita dituntut serius dan
bertanggung jawab. Logis dan sistematis. Kreatif dan cenderung hiperaktif. Banting
tulang memeras keringat. Ikhtiar, sabar, dan tawakkal. Eksis dan narsis sambil
kipas-kipas kartu bimbingan. How cool?
Dan ketika menyadari itu semua, ternyata kita sudah sangat besar, bukan lagi batita
imut yang boleh pipis sembarangan, minum susu dari botol, dan marah kalau gak
digendong mama. Kemudian kedewasaan mengekor di belakangnya. Tak terasa....
Hidup memang serba tak
terasa. Tak terasa pipis di celana, tak terasa bertumbuh, tak terasa jatuh
cinta, tak terasa UN SMA, tak terasa jadi mahasiswa, tak terasa sampai pada
skripsi, kemudian kerja, menikah, punya anak-cucu, dan tua. Ya, memang sangat
tak terasa. Hanya bagaimana kita menyikapi semua perubahan yang bertahap di
hidup kita. ^^
:: Kepada rekan-rekan mahasiswa Unnes angkatan 2008
Ya, memang serba tak terasa, tak terasa pula aku jatuh cinta padamu... hha
BalasHapus