Fiksi

Sabtu, 22 Desember 2012

Sketsa


Sisa malam. Beku dan kelam.
Ini waktu yang paling tepat untuk mengingat segala sesuatu yang mungkin sebelumnya sama sekali tak terpikirkan. Segalanya akan tergambar jelas ketika kesunyian jadi kawan bicara. Bahagia, duka, kecewa, putus asa, sampai ingin mati yang tiba-tiba mengutuk perasaan. Tapi, apa kau pernah berpikir kalau terkadang yang terlintas di otakku secara tak terduga adalah keinginan untuk membunuhmu?
Sudah lama kau menjadi manusia yang melengkapi hidupku dan keluargaku. Pertemuan yang tak pernah sekali pun kuduga sebelumnya. Kita berjabat tangan. Tepatnya, kau dengan tatapan birahimu meraih tanganku untuk kaupaksa berjabat.
Bapak tiri menggauli anak tiri.